 |
| Gambar 5. Selingan 1 |
Tefuda ga Oome no Victoria Volume 1 - Kenangan Lancome
Translated by : Koyomin
Di ruang kendali pusat Pasukan Operasi Khusus Hagl, Lancome termenung, jemarinya menyisir pelan rambut cokelat terang miliknya.
Pertemuannya dengan Chloe terjadi ketika ia masih seorang agen muda. Suatu hari, sepulang kerja, ia melihat seorang gadis kecil sedang menggambar di tanah dengan sebatang paku. Goresannya begitu detail hingga membuatnya penasaran; gadis itu tampak cerdas dan terampil.
Rambutnya cokelat, matanya pun sama. Tidak ada kecantikan yang menonjol darinya, namun juga tak ada keburukan—wajah yang mungkin tidak akan meninggalkan kesan mendalam pada siapa pun.
Sepertinya dia bisa menjadi kandidat yang baik, pikir Lancome, Ia pun mendekati orang tua gadis itu dan berkata “Saya anggota keluarga bangsawan yang sedang mencari seorang pelayan. Bolehkah saya membawanya?” Awalnya permintaan pemuda asing itu ditolak oleh orang tuanya, namun karena kesulitan keuangan, begitu ia menawarkan sejumlah uang sebagai ganti, orang tua Chloe langsung menerimanya.
Setelah Chloe masuk akademi, Lancome kerap berbincang dengannya. Mengetahui bahwa setiap misi akan diberi imbalan besar menjadi motivasi kuat bagi Chloe untuk belajar sungguh-sungguh. Ia pun cepat menonjol, menduduki peringkat teratas di kelasnya pada usia lima belas tahun, lalu menjalani misi pertamanya.
Suatu hari, Lancome mendapat kabar bahwa keluarga Chloe meninggal dunia. Saat itu Chloe tengah menjalankan sebuah misi penting.
Ia tahu betul Chloe sangat menyayangi keluarganya. Namun bila ia kehilangan kendali emosi, organisasi akan berada dalam posisi sulit. Karena itu, Lancome memutuskan untuk tidak memberitahukannya.
Namun, misi demi misi terus menuntut keahlian Chloe, Hingga akhirnya ia tak pernah menemukan kesempatan untuk menyampaikan kabar duka itu. Sementara itu, kesehatan Chloe perlahan memburuk. Sejak kabar pernikahan Lancome tersebar, tubuh Chloe semakin kurus. Seorang kolega berkata, menurut desas-desus, kondisi Chloe memburuk karena patah hati. Namun Lancome sulit mempercayai hal itu, sebab Chloe tak pernah sekalipun menatapnya dengan cara seperti itu.
Ia akhirnya memberi Chloe waktu untuk beristirahat. Namun tak lama setelah ia kembali bekerja, Chloe menghilang.
Kemungkinan terbesar, ia jatuh dari tebing. Kalungnya ditemukan di dasar jurang—kalung pemberian Lancome sebagai kenang-kenangan setelah ia menuntaskan misi pertamanya.
Ombak yang ganas dan arus deras membuat jasadnya tak pernah ditemukan.
Pihak atasan menyimpulkan bahwa topi Chloe tertiup angin, lalu ia terjatuh saat hendak mengambilnya. Namun Lancome tak bisa menerima begitu saja bahwa Chloe telah mati. Chloe adalah perempuan dengan keteguhan hati, juga berhati-hati. Ia bukan tipe yang akan melakukan tindakan ceroboh seperti itu.