


Pengenalan Katakter Steins;Gate 2 Metaphysical Necrosis: Reverse
Okabe Rintaro (おかべ・りんたろう) – Lab Member No.001
Pemimpin Future Gadget Lab. Nama julukannya adalah Hououin Kyouma. 18 tahun.
Shiina Mayuri (しいな・まゆり) – Lab Member No.002
Teman masa kecil Okabe, yang selalu berada di sisinya sebagai “sandera”. 16 tahun.
Hashida Itaru (はしだ・いたる) – Lab Member No.003
Teman Okabe sejak masa SMA. Seorang super hacker sekaligus otaku. 19 tahun.
Makise Kurisu (まきせ・くりす) – Lab Member No.004
Peneliti di Brain Science Institute Universitas Viktor Chondria. 18 tahun.
Kiryuu Moeka (きりゅう・もえか) – Lab Member No.005
Sangat bergantung pada ponselnya. Sedang mencari “IBN5100”. 20 tahun.
Urushibara Ruka (うるしばら・るか) – Lab Member No.006
Teman sekelas Mayuri. Anak tunggal kuil Yanabayashi. 16 tahun.
Feyris NyanNyan (フェイリス・ ニャンニャン) – Lab Member No.007
Maid paling populer di Maid Cafe MayQueen+Nyan². 17 tahun.
Amane Suzuha (あまね・すずは) – Lab Member No.008
Pekerja paruh waktu di Braun Tube Workshop. Entah kenapa, ia membenci Kurisu.
Kisah Sebelum Steins;Gate 2 Metaphysical Necrosis: Reverse
Sejak kecil, Makise Kurisu hidup terpisah dari ayahnya karena sebuah kesalahpahaman sepele.
Namun, ia tumbuh menjadi seorang gadis jenius—melompat tingkat, lulus dari universitas di Amerika, dan bahkan di usia yang masih belum dewasa resmi, sudah menerbitkan makalah di jurnal akademik sebagai peneliti di Brain Science Institute Universitas Viktor Chondria.
Suatu hari, ia tiba-tiba menerima undangan dari sang ayah untuk menghadiri konferensi pers yang mengumumkan keberhasilan pengembangan mesin waktu. Meski diliputi kebimbangan dan keraguan, ia menjadikan undangan ceramah dari ATF sebagai alasan, lalu berangkat ke Akihabara dengan harapan dapat memperbaiki hubungannya dengan sang ayah.
Namun, akibat jatuhnya sebuah satelit misterius di Radio Kaikan—lokasi konferensi pers tersebut—harapan Kurisu untuk bertemu kembali dengan ayahnya sirna begitu saja. Dalam kekecewaannya, ia tetap menjalankan tanggung jawab sebagai akademisi dengan menghadiri undangan ATF, dan di sanalah ia bertemu dengan seseorang yang aneh.
Seorang pria berjas laboratorium putih, Okabe Rintarou—yang bersikeras bahwa Kurisu seharusnya “sudah ditikam dan meninggal”. Ia adalah penggemar fanatik pseudo-sains yang Kurisu benci, dan seorang pengidap chuunibyou dengan energi berlebihan.
Meski begitu, ada sesuatu dalam ucapan dan tindak-tanduk pria itu yang membuat Kurisu merasa tergelitik. Hingga akhirnya, ia pun mengunjungi laboratorium yang disebut pria itu—Future Gadget Lab.
Di sana, yang terlihat oleh Kurisu adalah hal yang membuatnya teringat kembali pada perpisahan pahit dengan sang ayah, sekaligus sesuatu yang masih menjadi obsesi sang ayah hingga kini. Sesuatu yang ia benci dan anggap sebagai simbol dari sains palsu—mesin waktu.
Didorong oleh rasa penolakan dan ledakan emosi, Kurisu berlari meninggalkan lab. Namun menutup mata dari kebenaran, serta menyangkal rasa ingin tahu yang ada dalam dirinya, adalah sesuatu yang tidak bisa ia terima sebagai seorang ilmuwan.
Dengan tekad yang sudah bulat, Kurisu kembali ke lab sekali lagi. Okabe menyambutnya—meski tetap dengan bumbu chuunibyou khas dirinya. Namun di saat bersamaan, keadaan justru mulai bergerak ke arah yang berbeda.
Muncullah seorang time traveler yang mengaku datang dari masa depan—John Titor. Ia mengungkapkan bahwa SERN, sebuah lembaga penelitian di Eropa, telah memonopoli rahasia pengembangan mesin waktu dan membangun sebuah dunia distopia di masa depan.
Okabe, yang sendiri tengah merakit mesin waktu di lab, menjalin kontak dengan John Titor. Dipandu olehnya, Okabe mulai mendekati rahasia terbesar milik SERN. Dengan bantuan tangan kanannya, sang super hacker Hashida Itaru, ia berhasil menguak kebenaran itu di hadapan Kurisu.
Dan di sanalah, seperti yang dikatakan John Titor, fakta kelam terungkap—SERN benar-benar menyembunyikan teknologi mesin waktu, bahkan sampai melakukan eksperimen manusia yang berujung pada kematian. Kurisu merasakan amarah membara terhadap sikap SERN yang menutupi serta memonopoli ilmu pengetahuan—sesuatu yang sejatinya adalah milik seluruh umat manusia.
……Lebih dari itu, jika bukan karena perbuatan mereka, Kurisu mungkin tidak akan pernah berpisah dengan ayahnya. Dan kenyataan itu terasa tak tertahankan baginya.
Di hadapan Kurisu, Okabe akhirnya mendengar permintaan dari John Titor: agar ia menjadi penyelamat dunia.